Posted on

Hujan dalam bahasa Jepangnya adalah AME 雨、tapi kita tentu tahu ada lagi satu kata bahasa Jepang AME 飴 yang berarti permen (candy). Bagaimana membedakannya? Tentu paling mudah adalah dengan melihat kanjinya, kalau dalam bacaan. Tapi dalam percakapan?

Dalam kalimat : “Amega futteiru 雨が降っている“ tentu artinya sedang turun hujan, bukan sedang turun permen…. (Maunya anak-anak sih memang ada hujan permen ya 😃)
Atau : “Kono ame wa amakunai この飴が甘くない“ artinya permen ini tidak manis. Tidak mungkin artinya hujan ini tidak manis. Ini dikatakan sesuai bunmyaku 文脈 sesuai konteksnya. Meskipun tidak membaca kanjinya, kita tahu arti dari AME yang terdapat dalam kalimat.

Tapi kalau kalimat ini bagaimana? “Ame kudasai 飴?雨?をください” Minta AME, nah minta hujan atau minta permen nih?

Dalam bahasa Jepang, cukup banyak kata yang ucapannya sama tetapi kanjinya lain. Orang asing seperti kita akan sulit untuk memahaminya jika hanya disebutkan satu kata saja. Tapi sebetulnya jika kita mengetahui aksen dari kata tersebut, kita akan bisa mengetahui kata apa yang dimaksud.

Seperti kata AME itu, jika aksennya (penekanannya) disebutkan datar (sama antara A dan ME) A ME itu berarti hujan. Tetapi jika ME nya lebih rendah dari A maka itu berarti permen. (Maaf saya tidak bisa menambahkan tanda garis di atas huruf). Aksen itu bukan dialek atau logat ya. Aksen atau penekanan kata menjadi penting dalam bahasa Jepang karena menjadi pembeda arti. Yang pasti setiap guru bahasa Jepang atau penyiar radio/televisi harus menguasai aksen bahasa Jepang yang benar. Sewaktu menjadi penyiar radio, saya sering melihat partner saya orang Jepang membuka kamus aksen pengucapan bahasa Jepang untuk meyakinkan pengucapannya benar. Soalnya program radionya tentang percakapan bahasa Jepang 😊

Hari ini hujan turun terus-menerus. Memang wajar kalau musim hujan turun hujan, ya? Sudah pasti biar kita pasang cabai (dan celana dalam? Dulu saya ingat teman-teman mengatakan pasang cabe dan CD supaya tidak turun hujan 😃 ), tapi kalau memang musim hujan, ya tetap hujan. Panggil pawang Indonesia mungkin ampuh? Hmmm

Jepang mengenal TERUTERU BOZU てるてる坊主 sebagai penangkal hujan. Terbuat dari kertas atau kain putih yang dibundet menjadi bola untuk kepala, kemudian digantung di jendela. Biasanya anak-anak SD memasang di kelas atau di rumahnya, jika ingin supaya tidak hujan esok harinya karena ada undokai, atau karyawisata bersama. Teru-teru berarti terang atau cerah dan bozu itu dulunya dari boushi (houshi) 法師 yang berarti pendeta buddha kemudian berubah menjadi 坊主 yang berarti gundul (memang pendeta banyak yang gundul sih 😃) tapi juga bisa menjadi panggilan kesayangan untuk anak laki-laki. Si Teru-teru bozu itu laki-laki?

‘Boneka’ penangkal hujan ini mulai dipasang sejak pertengahan zaman Edo (Tokugawa), tetapi konon bermula dari Cina yang mempunyai kebiasaan untuk menggunting kertas atau kain menyerupai gadis Saochinyan/ Soseijo 掃晴娘. Dalam dongeng Cina, dulu ada seorang gadis yang memohon kepada Dewa Hujan supaya tidak menurunkan hujan. Dewa Hujan mengajukan syarat asalkan si gadis mau menjadi istrinya, maka hujan akan berhenti. Si gadis menyetujui dan hujan berhenti. Jadi kemudian orang-orang menggunting kertas menyerupai si gadis untuk menghalau hujan. Tapi katanya sekarang sudah tidak ada yang melakukan hal tersebut di Cina, malahan semua mengikuti cara Jepang dengan menggantung Teru-teru Bozu!

Oh ya waktu menggantung Teru-teru Bozu juga sebetulnya ada aturannya. Jangan menggambar muka di kepalanya. Muka hanya digambarkan setelah permohonan terkabul, alias tidak jadi hujan. Juga jangan sampai pasang terbalik dengan kepala di bawah, karena kalau kepala di bawah justru untuk memohon hujan turun 😃

Bagi yang mempunyai anak, mungkin tahu juga bahwa ada lagu untuk Teru-teru Bozu, ya. Seperti begini :

童謡『てるてる坊主』  作詞・浅原鏡村  作曲・中山晋平
1.てるてる坊主 てる坊主 あした天気にしておくれ Teru-teru bozu terubozu ashita tenki ni shiteokure
いつかの夢の空のよに 晴れたら金の鈴あげよ Itsuka no yume no soranoyoni haretara kin no suzu ageyo
2.てるてる坊主 てる坊主 あした天気にしておくれTeru-teru bozu terubozu ashita tenki ni shiteokure
わたしの願いを聞いたなら あまいお酒をたんと飲ましょ Watashi no negai wo kiitara amai osake wo tanto nomasho
3.てるてる坊主 てる坊主 あした天気にしておくれTeru-teru bozu terubozu ashita tenki ni shiteokure
それでも曇って泣いてたら そなたの首をチョンと切るぞsoredemo kumotte naitetara sonatano kubiwo chon giruzo

Nah, kalau dilihat bait 1 dan 2 sih kalau teru-teru bozu kasih langit cerah akan diberikan lonceng emas atau sake. Tapi bait ke 3 yang agak sadis jika mengingat lagu ini adalah lagu anak-anak. Karena di bait ke 3 berisi ancaman, kalau tetap hujan saya akan potong leher kamu 😃 wuiiiih sadis ya hihihi.

Jadi, pasang apa untuk menghalau hujan? Atau ada kiat tersendiri menghadapi hari-hari hujan? Saya tidak pernah pasang teru-teru bozu tapi selalu ingat kartun Ikkyu san kalau lihat teru-teru bozu. Dan khusus pada hari hujan, saya biasanya pakai baju jreng warna merah! Supaya perasaan saya tidak terbawa menjadi sedih terbawa dengan cuaca.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *