Posted on

Bulan September memang musim badai di Jepang. Biasanya ditandai dengan turun hujan lebat yang disertai guntur dan kilat. 大雨 おおあめ Ooame= Hujan lebat (banget).

Kalau ada Oo 大 (dibaca dai atau oo) berarti ada yang kecil dong ya? Tentu saja ada Kosame 小雨 こさめ (tidak dibaca koame, ada penjelasannya secara linguistik)artinya hujan kecil? Rintik-rintik?

Nah kalau rintik-rintik berarti masih bisa tidak pakai payung (kalau dekat) jadi lebih kecil dari kosame ya? Biasanya saya katakan para-para futteimasu パラパラ降っています tapi kalau lebih kecil lagi, misalnya seperti baru mau mulai hujan, baru setetes dua tetes, saya katakan potsu potsu futeimasu ぽつぽつ降っています。

Ada juga istilah 土砂降り どしゃぶり doshaburi, hujan lebat yang meskipun kita pakai payung pun pasti akan basah kuyup. Kalau lihat kanjinya bisa ketahuan bahwa 土砂 itu kanji tanah dan pasir, ya dosha nya sama dengan doshakuzure 土砂崩れ yang artinya tanah longsor. Apa bedanya dengan Ooame? Kalau Ooame itu lebih melihat volume hujan dalam waktu tertentu sedangkan doshaburi itu lebih melihat pada kondisi hujan saat bagaikan tanah dan pasir bercampur turun (susah melihat ke depan).

Kadang waktu sore hari pada musim panas turun hujan mendadak. Namanya 夕立、夕立ち ゆうだち yudachi. Banyak orang yang tidak menyangka akan hujan sehingga tidak membawa payung, jadi kehujanan deh. Ingat sekali saya pernah terjebak hujan mendadak ini waktu sedang berjalan dan tidak ada tempat untuk berteduh. Terpaksa jalan terus dan kuyup deh seperti tikus kecemplung got 😃… Eh kesialan belum berhenti di situ saja, waktu jalan karena saya pakai sepatu sandal, talinya putus sehingga harus jalan menyeret-nyeret. Kasian ya 😃

Saya rasa teman-teman pernah juga mengalami ada hujan lokal. Semisal naik mobil bisa terlihat tuh garis bagian yang hujan dan tidak hujan a.k.a hujan lokal. Ini saya sering tanya apa namanya dan ketemu! Namanya 片時雨 かたしぐれ katashigure. Jarang dipakai sih memang.

Nah kalau di Indonesia, kita kan sering tuh hujan lebat tapi tidak lama berhenti. Kita sih karena sudah tahu, biasanya tunggu saja sampai hujan berhenti. Na, orang Jepang menamakan hujan seperti itu denganゲリラ豪雨 げりらごうう gerira goou Gerira itu dari gerilya, ya sistem penyerangan serdadu Indonesia yang maju serang, mundur ke hutan, maju lagi serang lagi, mundur lagi. Dalam bahasa Jepang gerilya itu gerira. Tapi ada juga yang namanya 通り雨 とおりあめ tooriame, hujan lewat. Bedanya kalau gerira ame itu hujan lebat, sedangkan tooriame itu biasa saja. Oh ya saya ingat dulu ada hujan tengah bolong, jadi cuaca cerah tiba-tiba hujan, dan ternyata di Jepang itu istilahnya 天気雨 てんきあめ hujan (sesaat) saat cerah.

Sebetulnya istilah hujan di Jepang itu ada banyaaaak sekali! Dibedakan dari jumlah volume hujannya, waktunya panjang atau pendek, bahkan musimnya juga. Musim hujan di Jepang dinamakan 梅雨 つゆ yaitu peralihan dari musim semi ke musim panas (sekitar bulan Juni-Juli). Daftar kata-kata tentang hujannya bisa jadi satu buku sendiri (hiperbola sekali deh hehehe).

Tapi ada yang saya mau tulis untuk dimengerti kita yang tinggal di Jepang, yaitu 春雨 はるさめ harusame. Loh itu kan soun yang temannya bihun? Memang sama karena harusame itu artinya hujan musim semi. Tapi soun juga panjang-panjang putih mirip dengan hujan pada waktu musim semi, sehingga soun dinamakan harusame. Lalu ada 桜雨 さくらあめ sakuraame, yaitu hujan yang turun pada waktu sakura berbunga. Biasanya jarang sehingga orang Jepang perlu membuat nama khusus sakuraame. Dan terakhir 霧雨 きりさめ kirisame, kiri = embun jadi hujannya halus sekali bagaikan embun.

Saya rasa sekian dulu tulisan saya mengenai hujan. Tapi sebagai penutup saya ingin bertanya: “Apakah teman-teman waktu menjemur pakaian di luar. Terik nih, tiba-tiba hujan dan pakaian yang di jemuran basah semua. Cuci lagi, atau dibiarkan begitu saja?”.

Kalau saya pasti cuci lagi. Dan ternyata saya membaca memang seharusnya cuci lagi. Menurut si attack (pasti karena promosi produk sabun cuci sih 😃 ) air hujan itu mengandung kotoran dan zat kimia yang ada dalam udara. Jadi air hujan itu tidak bersih sehingga sebaiknya dicuci. Gitchuuu.

Pasang teruteru bozu (boneka gundul penangkal hujan) ah.. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *