Posted on

Cantik dari delapan penjuru 八方美人 Happo bijin

Wiiih senang kan kalau dibilang BIJIN 美人, cantik!
Siapa yang tidak senang ya?
Nah, kejadian waktu saya masih single, berpuluh tahun yang lalu. Saya pergi dengan beberapa om-om, pegawai suatu kantor. Nah saat itu mereka ngomongin saya, “Imelda sih happobijin 八方美人”. Maklum baru datang, langsung senang saja dibilang bijin. Happo nya tidak tahu artinya. Dan jurus pamungkas saya kalau tidak tahu arti suatu kata, ya dengan senyum-senyum saja.

Lalu, beberapa tahun sesudahnya, setelah menikah nih. Tiba-tiba teringat si om-om itu, lalu saya cerita ke suami dong, “Pa, aku pernah dibilang Happo bijin loh”. Lalu si suami bilang, “それは誉め言葉じゃないよ Itu bukan pujian loh“. Jadilah saya cari artinya. Dan ya, Happo bijin ini termasuk Idiom 4 Kanji. Masih ingat kan tulisan saya yang lalu, tentang Yoji jukugo 四字熟語. Di list terakhir saya membuat idiom 4 kanji, dimulai dari angka satu sampai sembilan, kecuali angka delapan. Karena akan saya tulis di sini 😃

八方美人 はっぽうびじん Happo bijin itu secara harafiah artinya cantik 8 arah/penjuru. Dan artinya bukan cantik dilihat dari 8 penjuru tapi, dia menunjukkan “muka cantik” ke delapan penjuru. Ke semua orang dia (laki-laki maupun perempuan) bersikap baik, sehingga tidak diketahui “asli”nya bagaimana. Membingungkan orang, dan membuat orang alert, waspada… jangan-jangan…… Mungkin di dalam bahasa Indonesia tidak sampai separah “penjilat” tapi tetap membahayakan. Well, memang jadinya bukan kalimat pujian ya. Kalau kalimat pujian biasanya seperti :”あなたは誰にでも好かれる人ですね anata wa darenidemo sukareru hito desu ne” . Dan saya mengerti waktu itu saya memang selalu bersikap baik kepada semua orang, dan menurut saya itu tidak salah. Waktu itu masih muda sih. Setelah tua seperti sekarang, sudah bisa menunjukkan “cakar”nya kepada orang yang tidak disuka 😃 . Semakin dewasa, dan belajar. Jadi seandainya ada teman yang dibilang Happobijin… mesti hati-hati ya 😃

Dari idiom 4 kanji di atas, kita juga bisa mengetahui bahwa orang Jepang mengatakan “semua arah” dengan 8 arah. Padahal dalam bahasa Indonesia, hanya mengatakan 4 penjuru dunia kan? Memang angka 8 pada bahasa Jepang dipercayai sebagai angka beruntung, angka yang bagus. Kanji angka delapan 八 seperti gunung, yang munjung di atas dan terbuka di bawah, membuat makmur masyarakat sekitar. Jadi untuk arah pun, Jepang tidak hanya 東西南北 とうざいなんぼく (timur, barat, selatan utara) saja, tapi lebih detail lagi, 8 arah untuk menunjuk seluruh arah. Ini juga bisa dilihat dari idiom satu lagi 八面六臂 はちめんろっぴ Hachimen roppi, yang berarti seorang yang bekerja seperti tenaga beberapa orang. Pekerjaan beberapa orang dikerjakan sendirian. Ini berasal dari patung Buddha yang mempunyai banyak wajah dan 6 tangan.

Tapi meskipun 8 arah berarti seluruh arah, untuk idiom yang ini lain ya. Hanya 80% artinya, idiom 腹八分目 はらはちぶんめ harahachibunme, makan secukupnya, kira-kira 80% nya perut saja, jangan dipenuhi semua jadi 100%. Ini bagus juga sebagai peringatan untuk kita yang suka makan, supaya menyisakan 20%, kalau-kalau ada desert nya hehehe 😃 Kalau penuh semua kan desertnya tidak bisa termakan. Rugi deh…. Meskipun kadang ada juga yang berkata bahwa desert itu 別腹 べつばら perut (tempat)nya lain 😃

Kembali lagi pada cerita pertama tentang si om-om tadi. Saya punya fotonya, tapi setelah saya ingat-ingat, saya hanya bertemu satu kali dengan om-om itu. Memang hanya untuk urusan kerjaan yang cuma satu kali. Cuma satu kali tapi saya ingat sekali percakapan kami, karena happo bijin tadi, tapi saya merasa waktu itu saya cukup bersikap baik terhadap mereka. Dan baru saya tahu bahwa sikap saya seperti itu ada idiomnya yaitu 一期一会 いちごいちえ (ichigo ichie, bukan dibaca ikki ikkai ya). Agak sulit menjelaskan idiom ini tapi artinya suatu pertemuan mungkin adalah yang pertama dan terakhir dalam kehidupan kita. Perkataan ini merupakan inti pemikiran Sado (茶道) The way of tea, yang diucapkan pertama kali oleh Yamanoue Souji, yang merupakan murid Sen no Rikkyu. Master of Tea Ceremony. Karena menganggap pertemuan itu untuk pertama dan terakhir, maka dengan penuh perasaan melayani tamu. Inilah yang sebenarnya dasar dari おもてなしomotenashi orang Jepang. Kalau kebanyakan manusia (entah orang Jepang atau orang Indonesia) memiliki pemikiran “Ah belum tentu ketemu lagi kok, biasa-biasa saja lah”, pemikiran ini justru “karena belum tentu bisa ketemu lagi, jadi harus sepenuh hati”. Susah ya 😃

Tapi memang kalau bisa sih, kalau sudah kenalan, apalagi kalau sudah akrab, janganlah tiba-tiba menghilang 音信不通 おんしんふつう onshin futsu, tanpa kabar berita. Idiom ini sering diucapkan ibu mertua saya kalau lagi ngomongin keponakannya hehehe. Maklum lah anak muda, menghubungi kalau ada perlunya saja 😃

Padahal dalam kehidupan manusia itu ada 4 unsur yang besar 喜怒哀楽 きどあいらく (kegembiraan, kemarahan, kesedihan, dan kejenakaan), jadi mestinya saling berbagi dalam setiap perasaan itu ya. Setiap waktu deh, jangan cuma kalau 冠婚葬祭 かんこんそうさい Kankonsosai (setiap upacara dalam kehidupan kita dari lahir, menikah sampai mati)

Kali ini saya sudah membahas delapan idiom dalam satu tulisan. Silakan coba pakai ya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *