Dalam bahasa Jepang buku teks/pelajaran disebut KYOKASHO 教科書. Tanggal 10 April merupakan hari peringatan Textbook atau Buku Pelajaran di Jepang
Sebetulnya peringatan Hari Buku Pelajaran (untuk SD-SMP-SMA) ini baru ditentukan tahun 2010, dan dipilih tanggal 10 April hanya karena penulisan penanggalan Jepang 4/10 dibaca Yoi Tosho (Buku yang bagus).
Karena penasaran saya mencari informasi mengenai Buku Pelajaran di Jepang. Memang saya tahu bahwa buku pelajaran kyokasho di Jepang itu gratis, dibayar dengan pajak masyarakat. Kyokasho gratis ini dimulai sejak tahun 1963.
Setiap awal tahun pelajaran yang dimulai bulan April, murid mendapatkan satu set buku pelajaran sesuai dengan mata pelajaran. Kalau di buku-buku cetak yang dijual, biasanya di bagian belakang akan tertulis harga berapa Yen. Tapi di buku pelajaran tidak ada harga, kalaupun ada tertulis nol. Nah, pernah kejadian anak saya menghilangkan buku pelajarannya, saat itu saya memberitahukan kepada gurunya dan gurunya akan memberitahukan bisa membeli di mana. Karena tidak semua toko buku menjual buku pelajaran tersebut. Tetapi meskipun harus bayar, rata-rata harga kyokasho itu hanya 407 yen.
Di seluruh negeri Jepang hanya ada 2935 toko buku yang menyediakan buku pelajaran, dan ada 53 perusahaan yang menyediakan buku pelajaran. Tidak sembarang perusahaan bisa menerbitkan buku pelajaran. Butuh waktu 4 tahun untuk sampai bisa menerbitkan buku. Dua tahun untuk penulisan dan editing, 1 tahun untuk penilaian dari kementrian pendidikan dan 1 tahun untuk pencetakan dan pendistribusian. Tapi kyokasho juga direvisi setiap 4 tahun. Setiap ada revisi biasanya halaman buku akan bertambah. Semakin berat, sehingga ada keluhan juga bahwa beban anak-anak (tas ransel) semakin lama semakin berat.
Kemudian, tidak semua sekolah memakai satu kyokasho dari satu perusahaan. Komite sekolah di daerah dan kepala sekolah yang menentukan sekolahnya memakai kyokasho perusahaan A, misalnya. Apakah khawatir isinya lain? Tidak mungkin lain, karena sudah ada panduan dari kementrian yang harus ditaati dalam penulisan. Komposisi atau layout bisa lain sedikit tapi isi dan tujuannya sama. Ini saya ketahui juga waktu anak saya pindah sekolah pertengahan kelas 5. Buku yang dipakai di kelas 5 di Tokyo, lain dengan yang dipakai di Saitama.
Lalu buat apa ada hari peringatan kyokasho? Hari peringatan ini dirayakan dengan perlombaan membuat poster, mengingatkan warga bahwa kyokasho itu penting. Dari kyokasho-lah seorang anak mendapatkan ilmunya. Apalagi kyokasho itu dibuat dengan pajak masyarakat, jadi perlu dihargai. Ada pula maskot dari kyokasho yang dinamakan shiru-shiru (shiru artinya mengetahui).