Posted on

Bertepatan dengan hari anak di Jepang tgl 5 Mei 2023, WHO resmi mengumumkan untuk mengakhiri status Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) terhadap Covid-19. PHEIC merupakan status darurat yang dikeluarkan WHO sejak Januari 2020 menyikapi kondisi penularan Covid-19 pada saat itu. Setelah tiga tahun berlalu, akhirnya angka kematian akibat Covid-19 berhasil ditekan, dan WHO memutuskan untuk mencabut status PHEIC ini. [Ref 1, 2]

Di Jepang sendiri, terhitung mulai tgl 8 Mei 2023, Covid-19 akan dimasukkan ke kategori penyakit menular kelas 5 [5類]. Terkait ini, saya bahas sedikit tentang penggolongan penyakit menular di Jepang.

Apa sebenarnya penggolongan penyakit menular ini?

Di Jepang, dalam rangka pengendalian penyakit menular yang disebabkan oleh virus atau bakteri, dilakukan penggolongan atau klasifikasi berdasarkan kekuatan penularan dan tingkat fatalitas penyakit. [Ref 3]
[1類]-Class 1: penyakit dengan resiko penularan tinggi dan mengancam jiwa jika terkena. Contoh: demam Ebola, pes (plaque disease). Ebola virus dapat menyebar antar manusia, tingkat fatalitas saat ini dikatakan mencapi 50~60%. Plaque disebabkan oleh bakteri Yersinia pestis, dan tanpa pengobatan yang memadai dapat memilki tingkat rasio kematian hingga 100%. Plaque atau pes ini dalam sejarah dikenal sebagai pandemik “Black death” [Ref 4,5]

[2類]-Class 2: penyakit dengan resiko penularan tinggi dan memiliki kemungkinan menjadi parah jika terkena. Contoh: SARS, MERS, Avian Influenza H5N1, tuberculosis (TBC). Selama ini Covid-19 dimasukkan dalam kategori ini, karena memiliki tingkat penularan yang tinggi dan tentu kita masih jelas ingat bagaimana Covid-19 menelan korban jiwa terutama saat varian Delta merajalela.

[3類]-Class 3: penyakit dengan fatalitas lebih rendah daripada kategori kelas 2, tapi berpotensi menyebar, memiliki imbas pada kelompok orang tertentu di lingkungan pekerjaan atau sekolah. Contoh: kolera, disentri basiler, thyphoid fever dsb. Demam tifoid disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Dapat menimbulkan komplikasi hingga kematian terutama pada anak-anak. Sekedar tambahan informasi, saat ini banyak terjadi kasus demam tifoid yang mengalami resistensi dengan antibiotik yang biasa dipakai. [Ref 6] Rasionalitas penggunaan antibiotik sangat penting untuk mencegah resistensi obat.

[4類]-Class 4: penyakit yang dapat menular ke manusia melalui perantara seperti hewan atau makanan. Contoh: demam dengue, malaria, rabies, hepatitis A, hepatitis E.
Apakah teman-teman tahu hewan apa yang paling mematikan di dunia? Jawabannya, nyamuk. Penyakit yg ditularkan melalui gigitan nyamuk seperti demam berdarah dengue (DHF), malaria, demam kuning (yellow fever) sudah membawa korban jiwa yang tidak sedikit.

[5類]-Class 5: Peyakit menular yang perlu dipantau dan dilaporkan oleh otoritas kesehatan terkait untuk mencegah penyebaran meluas. Contoh: batuk rejan (pertussis), cacar air, rubella, influenza musiman, dsb. Covid-19 akan masuk ke dalam kategori ini setelah sebelumnya berada di kategori kelas 2.

Perubahan apa yang akan terjadi setelah Covid-19 masuk kategori kelas 5?

Beberapa point perubahan: [Ref 7]

1. Pemerintah tidak secara seragam menuntut langkah-langkah dasar pengendalian infeksi dalam kehidupan sehari-hari.

2. Orang dengan hasil tes positif Covid-19 dan orang dengan kontak erat tidak lagi diwajibkan menahan diri untuk tidak keluar rumah. Tindakan yang diambil sesuai penilaian masing-masing. Silakan juga mengikuti aturan yang diberikan dari tempat kerja atau sekolah.

3. Dapat melakukan perawatan di berbagai institusi medis, setelah sebelumnya hanya terbatas dapat dilakukan di institusi medis dengan kapasitas persyaratan tertentu.

4. Biaya pengobatan nanti tidak lagi 100% ditanggung pemerintah. Seperti halnya biaya kesehatan lain, 10% sampai 30% akan ditanggung oleh pasien sendiri di luar asuransi kesehatan.

Terkait vaksinasi Covid-19, sampai bulan Maret 2024 masih dapat diterima gratis. Sementara ini pemberian vaksinasi direncanakan sbb: Untuk orang tua (65 thn ke atas) atau yang beresiko memberat jika terkena, dapat menerima setahun dua kali, bulan 5~8 dan bulan 9~12. Untuk anak usia 5 tahun ke-atas, setahun sekali dari bulan 9.

Waktu Covid-19 mulai merebak di Jepang saya ambil ikut bagian menjadi tim khusus yang ditujukan memantau perkembangan Covid-19 dan mengikuti berbagai riset yang diadakan dari berbagi bidang. Rasanya kepala mau pecah karena dalam waktu cepat harus mengikuti update berbagai kebijakan, perkembangan pola penyebaran, dan belajar banyak ilmu baru yang sebelumnya tidak pernah disentuh. Saya juga ambil bagian ikut uji klinis terhadap titer antibody Covid-19, saat ini total 9 kali merelakan tangan sendiri bengkak untuk ambil darah.

Tidak berasa sudah 3 tahun sejak pandemik dimulai tahun 2020.

Virus SARS-CoV-2 tidak hilang, tapi usaha dari kita semua untuk mematuhi protokol kesehatan, membatasi kegiatan, ikut vaksinasi yang akhirnya membantu memperlambat laju penyebaran virus. Berbagai upaya ini membantu menekan kemampuan replikasi dan mutasi virus dalam tubuh, dan menekan angka korban jiwa. Akhirnya kita bisa punya harapan melihat hasil akhir yang melegakan dari pandemik ini.

Di WIBJ saya ingin mengucapkan terima kasih untuk @Yati Anggarini yang selalu rutin menulis informasi kebijakan pemerintah Jepang terkait Covid-19. Terima kasih setulusnya untuk semua yang selalu membaca tulisan saya tentang Covid-19 sejak awal pandemik dan untuk semua yang rela ikut ambil bagian program vaksinasi meski setelahnya terkapar terkena efek samping ❣️

Selamat memasuki tahapan baru pandemik yang lebih baik. Tetap jangan lengah ya. Semoga kita semua bisa memetik pelajaran dari pandemik Covid-19 karena sejarah membuktikan pandemik penyakit akan terus berulang muncul dalam sejarah kehidupan manusia.

Tokyo, 06 Mei 2023
#kesehatanwibj
#wibjcovid19

Referensi:

1. https://www.who.int/news/item/05-05-2023-statement-on-the-fifteenth-meeting-of-the-international-health-regulations-(2005)-emergency-committee-regarding-the-coronavirus-disease-(covid-19)-pandemic
2..https://edition.cnn.com/2023/05/05/health/who-ends-covid-health-emergency/
3. https://www.mhlw.go.jp/content/10906000/001041576.pdf
4. https://www.paho.org/en/topics/ebola-virus-disease
5. https://www.who.int/health-topics/plague#tab=tab_1
6. https://www.coalitionagainsttyphoid.org/the-issues/drug-resistant-typhoid/
7. https://www.mhlw.go.jp/stf/corona5rui.html

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *