Hari Penghormatan bagi Lansia.
Loh, memangnya lansia di Jepang tidak dihomati ya? Sampai harus menetapkan peringatan untuk Lansia? Mengapa ada hari libur yang disebut sebagai Hari Lansia itu sih?
Konon pada tahun 1947, di sebuah desa di Prefektur Hyogo, menetapkan adanya hari 年寄りの日 Toshiyori no Hi (Hari orang tua), dengan slogannya “Kita pinjam akal pikiran orang yang tua untuk membangun desa kita”. Karena tanggal 15 September itu dianggap merupakan hari paling cerah, maka setiap tanggal 15 September itu diperingati Hari Lansia, dan dari desa tersebut pada tahun 1950 menyebar ke seluruh prefektur, dan pada tahun 1966 resmi hari Lansia ini menjadi hari libur nasional. (Hebat ya…mulai dari desa tuh..)
Sampai dengan tahun 2002, Hari Lansia 敬老の日 ini selalu diperingati setiap tanggal 15 September apapun harinya. Tapi sejak ada kebijaksanaan Happy Monday (membuat hari libur beruntun Sabtu, Minggu, Senin, seperti di Indonesia lah), maka sejak tahun 2003 berubah menjadi Minggu ke 3 bulan September.
Lalu pada hari ini Lansia ngapain? Ya biasa saja sih, tapi biasanya dari pemerintah daerah di tempat tinggalnya, ada hadiah dibagikan pada lansia ini (biasanya berupa kue Jepang Manju merah putih atau Kastela). Ada juga pemda yang memberikan angpao (hadiah berupa uang). Bagi lansia yang punya cucu-cucu biasanya hari ini juga bisa diadakan “pertemuan” keluarga. Makan-makan dan minum-minum gitchuu.
Bila ditanya, yang namanya Lansia itu dari usia berapa? Hmmm susah juga ya. Jawabannya semua orang yang sudah tua = lansia. Semestinya dari usia 60 tahun karena dalam kalender Cina (Shio) manusia itu genap 5 kali mengalami satu putaran kehidupan yang lamanya 12 tahun (Satu putaran itu ada 12 shio) dan dalam bahasa Jepangnya disebut Kanreki 還暦. Pada usia 60 tahun ini juga biasanya pegawai akan berhenti pensiun. Orang yang memperingati ulang tahun ke 60 ini akan diberikan 赤いちゃんちゃんこ akai-chanchanko yaitu sejeniss rompi dan topi berwarna merah. Tapi karena usia harapan hidup orang Jepang semakin tinggi, umur 60 tahun belum dianggap tua. Kalau boleh saya menetapkan (menurut saya loh) Lansianya Jepang itu mulai 70 tahun.
Nah sebetulnya ada beberapa peringatan khusus bagi lansia setelah Kanreki (60 tahun), dan masing-masing ada namanya.
Usia 70 th, namanya 古希 KOKI, warna ungu
Usia 77 th, namanya 喜寿 KIJU, warna ungu.
Usia 80 th, namanya 傘寿 SANJU, warna kuning
Usia 88 th, namanya 米寿 BEIJU, warna kuning
Usia 90 th, namanya 卒寿 SOTSUJU, warna putih
Usia 99 th, namanya 白寿 HAKUJU, warna putih
Usia 100 th, namanya 紀寿 KIJU atau 百寿 HYAKUJU , warna putih
Usia 108 th, namanya 茶寿 CHAJU, 111th 皇寿 KOUJU dan 120 th 大還暦 DAIKANREKI.
Sebutan-sebutan peringatan ini juga menarik, jika dilihat dari penulisan kanjinya (tapi sulit untuk bisa saya terangkan tertulis).
Tapi perlu diperhatikan bahwa selain kanreki yang diperingati persis waktu seseorang berulang tahun ke 60, peringatan lainnya biasanya diperingati menurut 数え歳 kazoedoshi, yaitu dikurangi 1 tahun. Kazoedoshi ini terjadi karena perhitungan jika bayi lahir itu sudah berusia 1 tahun. Saya pernah salah terlewatkan memperingati KIJU untuk bapak mertua, pikirnya pas dia berulangtahun ke 77, tahunya sudah terlewat, justru saat itu dia sudah 78 th menurut kazoedoshi.
Jumlah lansia tahun 2018 belum diumumkan tapi tahun lalu saja jumlahnya sudah 27,7 persen dari jumlah penduduk sebanyak 35 juta jiwa. Fenomena 高齢化社会 masyarakat yang semakin menua ini di satu pihak menggembirakan, tapi di lain pihak membawa masalah bagi negara. Tapi saya selalu senang melihat lansia di Jepang, banyak yang tetap bersemangat untuk hidup sehat dan tetap beraktifitas/ berguna bagi masyarakat. Semoga kita semua bisa seperti lansia Jepang ya…..
Tulisan asli oleh: Imelda Coutrier